Saturday, August 12, 2017

لا إله إلا الله Tiada Tuhan Selain Allah

بسم الله لرحمن لر حيم

Berawal dari obrolan ringan di pantry kantor saat sarapan bersama, tersentak saat mendapat  teguran yang ana artikan sebagai betapa Maha Rahmannya Sang pemilik jiwa dan hidup ini. Ana tidak pernah berhenti bersyukur atas karunia ini, dan  tersadar betapa buruknya pemahaman selama ini tentang kalimat mulia ini: “La Ilaha Illallah…”












Pertanyaan ringan namun memerlukan pemahaman spiritual yang syarat makna untuk bisa menjawabnya dengan benar…”Jika kita menjatuhkan suatu benda dari ketinggian tertentu, maka kira-kira benda tersebut akan jatuh ke arah mana?”….begitu pertanyaan ini terlontar disela-sela percakapan sarapan kami. Salah satu sahabat menjawab dengan yakin dan tegas…”..jatuh ke bawah dunk...masa jatuh ke atas…”jawaban ini disambut riuh tawa sahabat yang lain…Si empunya pertanyaan tersenyum simpul mendapat reaksi yang sudah bisa diduga sejak awal pertanyaan ini di lontarkan. Ana sempat juga ikut membenarkan jawaban tersebut, tetapi…sebentar sejenak terlintas di pikiran  akankah itu adalah jawaban yang 100% benar dan bisa diterima oleh akal pikiran manuasia dimana logika ilmiah berperan di situ. Akankah sisi lain dari diri ini juga membenarkan jawaban tersebut? Sisi lain yang bersemayam di diri ini yang seolah memberontak, itu mungkin jawaban yang belum tentu benar, hati tempat sisi spiritual berperan mutlak berkata lain…benarkah jawabannya “pasti jatuh ke bawah...”. Sempat terlontar debat bahwa jika ingin jawaban benar atau salah jangan dihubungkan dengan kuasa Allah dalam hal ini, jawablah murni secara ilmiah..! “Berdasarkan logika yang bisa diterima akal sehat manusia bahwa benda tersebut pasti akan jatuh sesuai arah daya gravitasi bumi, itu pasti!!”….Astaghfirullah….jawaban macam apa yang barusan tadi sempat terlontar…
Kejutan listrik seakan menyentak jiwa dan bathin ana, akankah ini pertanda bahwa sudah saatnya ana berbenah terkait  fitrah diri yang sebenarnya. Akankah jalan yang bakal ditempuh itu adalah Ketaatan atau Penentangan (penyangkalan). Terkait kata Ketaatan dan Penentangan, dalam kehidupan sehari-hari kedua kata ini  adalah merupakan indikator nilai utama dari seorang insan yang tercermin dalam perilaku sehari-hari yaitu sifat syukur dan sifat kufur. Maha Besar Allah yang telah menciptakan manusia dengan penuh kesempurnaan, manusia diciptakan Allah dengan satu kelebihan yang tidak dimiliki mahluk lain dipermukaan bumi ini… yaitu karunia Akal. Allah Maha Mengetahui, kemampuan akal manusia tidak akan pernah bisa mencapai puncak ketaatan jika tidak ada satu faktor yang juga sangat berperan sebagai katalisator, adalah faktor Iman. Iman yang dalam bahasa sederhananya di artikan sebagai keyakinan,  Iman akan menuntun akal untuk menemukan keyakinan hakiki, bahwasanya Allah sematalah yang mengatur semua kejadian di alam semesta ini, tidak akan jatuh sehelai daun dari dahan pohon tanpa izin Allah Azza Wa Jalla, tidak akan lahir seorang anak manuasia kecuali telah di tulis semua catatan hidupnya di Lauh Mahfuzd, tidak akan para astronaut menginjakkan kaki di bulan tanpa izin Allah Yaa Muqiit, tidak akan jatuh sebuah benda dari suatu ketinggian tanpa izin Allah Yaa Kariim, semua karena Allah semata yang mengatur, pernahkah kita berfikir secara terbalik, seandainya Allah tidak mengizinkan benda tersebut jatuh searah daya gravitasi bumi, Allah tetapkan benda tersebut akan mengapung di antara ketinggian dan tanah, masih mampukan kata logika dan ilmiah menjawab ketetapan ini?? DIA lah Maha Kuasa atas segala isi langit dan bumi. La Ilaha Illallah…tiada Illah selain Allah…
Astaghfirullahul’azhiim..Yaa Rabb…ampuni hamba yang masih belum mengerti arti kalimat tauhid MU ini, ampuni kekhilafan hamba duhai Zat yang menggenggam hidup ini. Ampuni hamba yang sejak menginjak bangku sekolah hingga detik ini tanpa sadar terbuai  akan kata ‘ilmiah dan logika’…ampuni hamba yang terlena dengan pemahaman pluralisme yang menyelinap lembut ke dalam qolbu tanpa disadari, ampuni hamba atas ketidakmampuan selama ini mendobrak dan membenahi pemahaman yang telah terbelok jauh dari hakikat diri sebagai hambaMU dengan ketaatan yang tinggi dan penuh keyakinan akan Kuasa MU Yaa Rabb…astaghfirullah…astaghfirullah…astaghfirullahul’azhim….

Selasa  15 Rabbi’ul Awwal  1433H, 07 Februari 2012

Wednesday, August 9, 2017

Belajar

بسم الله لرحمن لر حيم

Belajar adalah hal yang penting bagi setiap individu untuk meningkatkan kualitas diri. Banyak cara yang bisa kita lakukan untuk meningkatkan ilmu pengetahuan, salah satunya sekolah, banyak baca, ikut training, banyak interaksi antar sesama, banyak merenung, banyak menerima saran dan nasehat, saling sharing dll, masing2 orang punya cara untuk yang satu ini.

Dalam hal ini ana pribadi juga berusaha menerapkan hal tersebut di atas, hmmm... ilmu bisa kita dapat dr sudut manapun, apapun dan dari siapapun. Lewat media inipun ana pengen untuk berinteraksi dengan siapapun dan berbagi ilmu dengan siapapun yang tentunya sejalan dan mau sama menerima ide, masukan dan ilmu baru, karena ana belum ada pengalaman sama sekali berinteraksi lewat dunia maya sebelumnya. Tapi dengan niat untuk kebaikan semoga ini penuh manfaat  إن شا ء الله

Tentang Rasa Kehilangan Itu...

Bismillah, Hangat mengalir kurasa tiada henti, hati pun seolah mengalur mengikuti buliran air mataku. Mengapa begitu tak tertahankan ra...